Oleh: Hasvirah Hasyim Nur
BAB
I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Takhri>j al-H{adi>s\
Takhri\j
berasal dari Kharraja yang berarti tampak atau jelas. Seperti: Kharrajta
Khawa>riju fula>n “Si fulan tampak kepandaiannya.” Terkadang obyek
yang hendak dijelaskan tidak tampak. Untuk menampakkannya dibutuhkan
kesungguhan, seperti pada waktu mengikhtisarkan sesuatu atau menyimpulkannya.Dan menurut
Hans Wehr takhri>j adalah mengeluarkan, mencabut, memungut, dan mengumpulkan. Sedangkan
menurut Mah}mu>d al-T{ah}h}a>n, takhri>j pada dasarnya
mempertemukan dua perkara yang berlawanan dalam satu bentuk. Dan
menurut ahli hadis, pengertian takhri\>j memiliki tiga macam, yaitu:
1. Usaha mencari sanad hadis yang
terdapat dalam kitab hadis karya orang lain, yang tidak sama dengan sanad yang
terdapat dalam kitab tersebut. Usaha semacam ini dinamakan juga istikhraj.
Misalnya seseorang mengambil sebuah hadis dari kitab Ja>mi’ al S{ah}i>h
Muslim, kemudian ia mencari sanad hadis yang telah ditetapkan oleh imam Muslim.
2. Suatu keterangan bahwa hadis yang
dinukilkan kedalam kitab susunannya itu terdapat dalam kitab lain yang telah
disebutkan nama penyusunnya. Misalnya, penyusun hadis mengakhiri penulisan
hadisnya dengan kata-kata: “Akhrajah al Bukha>ri\”, artinya bahwa
hadis yang dinukil itu terdapat kitab Ja>mi’al S{ah}i>h} Bukha>ri\>.
Bila ia mengakhirinya dengan kata Akhrajahu Muslim berarti hadis
tersebut terdapat dalam kitab S{ah}i>h} Muslim.
3. Suatu usaha mencari derajat, sanad,
dan rawi hadis yang tidak diterangkan oleh penyusun atau pengarang suatu kitab.
Misalnya:
a. Takhri>\j Aha>di>\s\ al Kasysya>f,
karya Jamaluddin Al-Hanafi adalah suatu kitab yang mengusahakan dan menerangkan
derajat hadis yang terdapat dalam kitab tafsir Al-Kasysya>f, yang
oleh pengarangnya tidak diterangkan derajat hadisnya, apakah s}ah}i>h},
h}a>san atau lainnya.
b. Al mugni>\ an Hamlil Asfar,
karya Abdurrahim Al-Iraqy, adalah kitab yang menjelaskan derajat-derajat hadis
yang terdapat dalam kitab Ihya’ Ulu>muddi\>n karya Al-Ghaza>li.
Takhri>j
bertujuan menunjukkan sumber hadis-hadis dan menerangkan ditolak atau
diterimanya hadis-hadis tersebut.
Takhri>j dapat mengungkap kemungkinan terjadinya kesalahan percetakan
dengan melalui perbandingan-perbandingan sanad yang ada.
B. Metode Takhri>j al H{adi>s\
Sesuai dengan cara ulama mengumpulkan
Hadis-hadis, dapat dikatakan bahwa metode-metode takhri>j Hadis
disimpulkan dalam lima macam metode :
1. Takhri>j
menurut lafal pertama hadis.
2. Takhri>j
menurut lafal-lafal yang terdapat dalam hadis.
3. Takhri>j melalui
perawi hadis pertama.
4. Takhri>j
menurut tema hadis. Metode ini bersandar pada pengenalan tema hadis .
5. Takhri>j
menurut klasifikasi jenis hadis.
Berdasar pada kelima metode
tersebut, maka penulis akan merinci satu persatu petunjuk yang didapatkan dari
setiap metode.
Adapun potongan lafal hadis
yang digunakan adalah,
إن من اشراط الساعة....
1.
Metode
takhri>j berdasarkan lafal pertama hadis
Penggunaan
metode ini tergantung dari lafal pertama matan hadis. Berarti metode ini juga
mengkodifikasikan hadis-hadis yang lafal pertamanya sesuai dengan urutan huruf
hijaiyah.
Adapun
kitab yang digunakan adalah al-Ja>mi‘ al-S{ag}i>r
min H{adi>s\ al-Basyi>r al-Naz\i>r, karya
al-H{a>fiz} Jala>l al-Di>n Abu> al- Fad}l ‘Abd al-Rah}ma>n bin
Abi> Bakar Muh}ammad al-Khudairi> al-Suyu>t}i> al-Sya>fi‘i. Lafal
pertama yang digunakan adalah نون الف dan, penulis
mendapati hadis sebagai berikut.
ان
من اشراط الساعة ان يرفع العلم, و يظهر الجهل, ويفشو الزنا, ويشرب الخمر ويذهب
الرجال, وتبقي النساء, حتي يكون لخمسين امراة قيم واحد. (حم ق ت ن ه) عن انس (صح)
Adapun
penjelasan data yang diperoleh dari kitab tersebut adalah sebagai berikut:
hadis ini dikeluarkan oleh (حم) Imam Ah}mad, (ق) Muttafaq
‘Alai>h, (ت) Al-Tirmiz\i>, (ن) Al-Nasa>’i>, (ه) Ibnu Ma>jah dari Anas (S{ah}i>h}).
2. Takhrij
menurut lafal-lafal yang terdapat dalam hadis.
Metode ini tergantung kepada kata-kata yang
terdapat dalam matan hadis, baik itu berupa isim atau fi’il. Huruf-huruf tidak
digunakan dalam metode ini. Hadis-hadis yang dicantumkan hanyalah bagian hadis.
Dalam
metode ini peneliti menggunakan kitab Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z} al-H{adi>s\
al-Nabawi> karangan A.J. Wensinck dengan judul asli Concordance
at Indices de la Tradition Musulmane yang diterjemahkan oleh Muh}ammad
Fu’a>d ’Abd al-Ba>qi.
Adapun lafal yang digunakan oleh penulis adalah شرط , dan
adapun hasil yang ditemukan adalah sebagai berikut:
.
. . اشراط الساعة, . . . اول اشراط الساعة ,
أ.
>خ
انبياء **, منا قب الا نصار 51**, تفسير
2, 6**, فتن 24, علم 21, عتق 8, جهاد 95, نكاح.110, اشربة 1, استأذان53, حدود 20
(محاربين ه),,
ب. >م علم 8, 9,,
ت. >د صلاة 59,,
ث. >ت
فتن 34,,
ج. >ن
مساجد 2, بيوع 3 ,, >
ح. >جه
فتن 25 >في الترجمة< **, 36,,
خ. د>ي
مقدمة 42,,
د. >حم
1, 387, 406, 2, 394, 3, 108**, 151, 176, 189**, 202, 213, 273, 289, 5, 70**,
228, 6, 381.
Kemudian
lafal selanjutnya yang di digunakan penulis adalah رفع dan petunjuk
yang ditemukan adalah :
.
. . أن يرفع العلم >
1. خ علم 21 , نكح 110, فتن 5, حدود 20,
2.
>م
علم 8-10, 14,
3.
>ن
علم 5, 31, 34,
4.
<جه
فتن 25, 26,
5.
<حم
3, 98, 151, 176, 202, 213, 273, 289, 5, 266.
Dan
lafal selanjutnya yang digunakan penulis adalah ظهر dan petunjuk
yang ditemukan adalah :
.
. . أن يظهر الجهل
1. خ أشربة 1, حدود 20,
2. ن فتن 34
Adapun
penjelasan data yang diperoleh dari kitab tersebut adalah sebagai berikut:
a.
(خ ) S{ah}i>h
Bukh>ari>,{
b.
(م ) S{ah}i>h} Muslim
c.
(د ) Sunan
Abu> Da>wud
d.
(ت ) Sunan
Tirmiz}i>
e.
(ن ) Sunan
Nasa>’i>
f.
(جه) Sunan Ibnu
Ma>jah
g.
(دي) Sunan
Da>rimi>
h.
(حم) Musnad
Ah}mad Bin Hanbal
i.
Lambang
Bintang pada petunjuk tersebut berarti adanya hadis yang
berulang,
pada Bab atau Juz yang sama.
3.
Takhri>j
melalui perawi hadis pertama.
Metode takhri>j yang ketiga ini
berlandaskan pada perawi pertama suatu hadis, baik perawi tersebut dari
kalangan sahabat bila sanad hadisnya bersambung kepada Nabi, atau dari kalangan
tabi’in bila hadis itu mursal.
Adapun kitab yang digunakan
adalah Tuh}fah al Asyraf bi Ma’ri>fat al- . Atra>f karangan al-Hafi>z} al-Muh}aqqiq Muh}addis\ al-Sya>m Jama>l
al-Di>n Abu>> al-H{ajja>j Yu>suf bin al-Zakki> ‘Abd
al-Rah}ma>n bin Yu>suf al-Qadla>‘i> al-Kalbi al-Mizzi,
dan penulis menemukan petunjuk sebagai berikut:
حديث ((لا تقوم
الساعة حتي يتباهي الناس في المساجد))
أ.
د
في الصلاة (12:2) عن محمد بن سلمة, عن ايوب, عن ابي قلا بة و عت قتادة (ح 1142-
الف), كلا هما عى اننس
ب. س فيه ( الصلاة 123) عن سويد بن نصر ,
10 عن ابن المبارك, عن حمماد بن سلمة به- ولم يذكر ((قتا دة)). و قال : (( من
اشراط الساعة)).
ت. ق فيه ( الصلا ة 22:1) عن عبد الله بن
معاوية الجمحي, عن حماد بن سلمة به- ولم يذكر ((قتادة))
Adapun yang dapat difahami
dari petunjuk diatas adalah sebagai berikut:
a.
د Sunan Abu>
Da>wud dalam bab Shalat
b.
س Sunan
al-Nasa>’i> dalam bab Shalat hal. 123
c.
ق Ibnu Ma>jah
dalam Bab Shalat
4. Takhri>j
menurut tema hadis
Metode ini berdasar pada pengenalan tema hadis.
Setelah kita menentukan hadis yang akan kita takhri>j, maka langkah
selanjutnya ialah menyimpulkan tema hadis.
Kitab selanjutnya yang
digunakan penulis adalah Kanzu al ‘Umma>l karangan ‘Ala>iddi>n
‘ali> al-Muttaqi> bin H{isa>m al-Di>n al-Hundi> al-Burha>n
Fau>ri. Dan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
ان
من اشراط الساعة ان يرفع العلم, و يظهر الجهل, ويفشو الزنا, ويشرب الخمر ويذهب
الرجال, وتبقي النساء, حتي يكون لخمسين امراة قيم واحد (حم, ق ت, ه- عن انس)
Adapun petunjuk yang dapat dari hadis tersebut adalah
sebagai berikut:
a.
(حم), Musnad Ah}mad
Bin H{anbal
b.
ق)), Muttafaq
‘Alai>h
c.
ت)), Sunan
Al-Tirmiz\i>
d.
ه)), Sunan Ibnu
Ma>jah
5.
Takhri>j
menurut klasifikasi jenis hadis.
Metode kelima ini
mengetengahkan suatu hal yang baru berkenaan dengan upaya para ulama yang telah
menyusun kumpulan hadis-hadis berdasarkan status hadis.
Adapun kitab yang digunakan adalah S{ah}i>h}
wa D\\a’i>f al Ja>mi’ al- S{agi>r wa Z|iya>datuhu karangan Muh}ammad
Na>s}iruddi>n al-Alba>ni>, dan petunjuk yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
ان
من اشراط الساعة ان يرفع العلم, و يظهر الجهل, ويفشو الزنا, ويشرب الخمر ويذهب
الرجال, وتبقي النساء حتي يكون لخمسين امراة قيم واحد
(حم, ق, ت, ن, ه ) عن انس. (صحيح) مختصر مسلم 1856
Adapun petunjuk yang diperoleh dari
kitab tersebut adalah sebagai berikut:
e.
(حم), Musnad Ah}mad
Bin Hanbal
f.
ق)), Muttafaq
‘Alai>h
g.
ت)), Sunan
Al-Tirmiz\i>
h.
ن)), Sunan
al-Nasa>i>
i.
ه)), Sunan Ibnu
Ma>jah
Hadis ini diriwayatkan oleh
Anas bin Ma>lik di dalam kitab Mukhtas}ar
Muslim dengan keterangan S{ah}i>h}.
C.
Pengumpulan Hadis Berdasarkan Kitab Sumber
Pengumpulan atau pengklasifikasian hadis\ berdasarkan petunjuk
dari kitab Takhri>j, kemudian penulis menemukan hadis-hadis tentang
إن من أشراط الساعة أن يرفع
العلم......
terdapat dalam 6 kitab sumber dengan 34 jumlah riwayat berdasarkan
pada petunjuk yang diperoleh dari kitab Mu’jam Mufahras li Alfa>z
Had>i>s| al Nabawi>, adapun rinciannya sebagai berikut:
1.
S{ahi>h
Bukha>ri>
Dalam
penelusuran ini, penulis mencari hadis pada kitab sumber berdasarkan pada
petunjuk dari kelima metode yang ada. Namun, penulis lebih merujuk pada petunjuk
yang diperoleh dari Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z} al-H{adi>s\ al-Nabawi>,
sebab petunjuk yang diperoleh dari kitab tersebut, lebih jelas dan memudahkan
penulis.
Hadis
yang ditemukan dari petunjuk yang diperoleh pada Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z}
al-H{adi>s\ al-Nabawi> dengan menggunakan lafal شرط Dalam kitab S{ahi>h Bukha>ri>, terdapat pada
Bab Raf’i al ‘Ilmi wa Dzuhu>ri al Jahli dengan dua jalur sanad hadis,
yaitu:
أ.
حدثنا
عمران بن ميسرة قال حدّثنا عبد الوراث عن أبي التياح عن أنس قال قال رسول الله صلى
الله عليه و سلم إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويثبت الجهل ويشرب الخمر ويظهر
الزنا
ب.
حدثنا
مسدد قال حدثنا يحيى عن شعبة عن قتادة عن أنس قال لأحدثنكم حديثا لا يحدثكم أحد
بعدي سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول من أشراط الساعة أن يقل العلم ويظهر
الجهل ويظهر الزنا وتكثر النساء ويقل الرجال حتى يكون لخمسين امرأة القيم الواحد
Artinya :
Telah
menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Yah{ya> dari Syu'bah dari Qata>dah dari Anas berkata: Rasulullah saw.:
“Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah sedikitnya ilmu dan merebaknya
kebodohan, perzinahan secara terang-terangan, jumlah perempuan yang lebih
banyak dan sedikitnya laki-laki, sampai-sampai (perbandingannya) lima puluh
perempuan sama dengan hanya satu orang laki-laki.”
Hadis
selanjutnya dengan menggunakan lafal شرط terdapat pada Bab
Yaqillu al Rija>l wa yaks\iru al Nisa>’, dan hadis yang ditemukan
yaitu:
ت.
حدثنا
حفص بن عمر الحوضي حدثنا هشام عن قتادة عن أنس رضي الله عنه قال لأحدثنكم حديثا سمعته من رسول الله صلى الله
عليه و سلم لا يحدثكم به أحد غيري سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول أن من
أشراط الساعة أن يرفع العلم ويكثر الجهل ويكثر الزنا ويكثر شرب الخمر ويقل الرجال
ويكثر النساء حتى يكون لخمسين امرأة القيم الواحد
Hadis
selanjutnya yang ditemukan pada kitab S{{ahi>h Bukha>ri> terdapat
dalam Juz IV Kita>b al Isyrabah :
ث.
حدثنا
مسلم بن إبراهيم حدثنا هشام حدثنا قتادة عن أنس رضي الله عنه قال : سمعت من رسول
الله صلى الله عليه و سلم حديثا لا يحدثكم به غيري قال من أشراط الساعة أن يظهر
الجهل ويقل العلم ويظهر الزنا وتشرب الخمر ويقل الرجال ويكثر النساء حتى يكون
لخمسين امرأة قيمهن رجل واحد
Kemudian,
pada Juz yang sama dengan lafal yang berbeda yaitu menggunakan lafal ظهر dan رفع, terdapat dalam
Bab Is\m al Z{ina> dengan
jalur sanad sebagai berikut:
ج.
أخبرنا
داود بن شبيب حدثنا همام عن قتادة أخبرنا أنس بن مالك قال لأحدثنكم حديثا لا
يحدثكموه أحد بعدي سمعته من النبي صلى الله عليه و سلم : سمعت النبي صلى الله عليه
و سلم يقول لا تقوم الساعة وإما قال من
أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل ويشرب الخمر ويظهر الزنا ويقل الرجال
ويكثر النساء حتى يكون للخمسين امرأة القيم الواحد
Masih
pada Juz yang sama dan menggunakan lafal رفع, hadisnya
terdapat dalam Bab Z|uhu>r al Fitan dengan dua jalur sanad sebagai
berikut:
ح. حدثنا مسدد حدثنا عبيدالله بن موسي عن
الأعمش عن شقيق قال كنت مع عبد الله وأبي موسي فقال: قال النبي صلي الله عليه
وسلم: ان بين يدي الساعة لأياما ينزل فيها الجهل, و يرفع فيهاالعلم, ويكثر فيها
الهoرج.
والهرج القتل
2.
S{ah{i>h}
Muslim
Hadis
yang ditemukan dari petunjuk yang diperoleh pada Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z}
al-H{adi>s\ al-Nabawi> dengan
menggunakan lafal شرط,رفع ,ظهر, terdapat dalam
kitab S{ah{i>h} Muslim, terdapat pada Raf’u al ‘Ilma wa Qubu>d}ih
wa Z|uhu>r al Jahl wa al Fitan fi> A>khir al Z{ama>n dengan 4
jalur sanad, yaitu sebagai berikut:
أ.
حدثنا
شيبان بن فروخ حدثنا عبدالوارث حدثنا أبو التياح حدثني أنس بن مالك قال : قال رسول
الله صلى الله عليه و سلم من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويثبت الجهل ويشرب الخمر
ويظهر الزنى
ب.
حدثنا
محمد بن المثنى وابن بشار قالا حدثنا محمد بن جعفر حدثنا شعبة سمعت قتادة يحدث عن
أنس بن مالك قال : ألا أحدثكم حديثا سمعته من رسول الله صلى الله عليه و سلم لا
يحدثكم أحد بعدي سمعه منه إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل ويفشو
الزنى ويشرب الخمر ويذهب الرجال وتبقى النساء حتى يكون لخمسين امرأة قيم واحد
ت.
حدثنا محمد بن عبد الله بنِ نميرٍ حدثنا وكِيع
وأبِى قالا حدثنا الأعمش ح وحدثنِى أبو سعيد الأشج واللفظ له حدثنا وكِيع حدثنا
الأعمش عن أبِى وائلٍ قال كنت جالسا مع عبد اللَّه وأبِى موسى فقالا قال رسول
اللَه -صلى الله عليه وسلم إِن بين يدىِ الساعة أياما يرفع فيها العلم وينزِل فيها
الجهل ويكثر فيها الهرج والهرج القتل
ث.
حدثنِى حرملة بن يحيى أَخبرنا ابن وهب أخبرنِى
يونس عنِ ابنِ شهاب حدثنِى حميد بن عبد الرحمنِ بنِ عوف أن أبا هريرَة قال قال
رسول اللَه -صلى الله عليه وسلم- يتقارب الزّمان ويقبض العلم وتظهر الفتن ويلقى
الشحّ ويكثر الهرج قالوا وما الهرج
قال القتل .
3.
Sunan
al Nasa<‘i>
Hadis
yang ditemukan dari petunjuk yang diperoleh pada Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z}
al-H{adi>s\ al-Nabawi> dengan
menggunakan lafal شرط, terdapat
dalam kitab Sunan al Nasa<‘i> dengan 1 jalur sanad, yaitu:
أ.
أخبرنا عمرو بن علِي قال أنبأنا وهب بن جرِيرٍ
قال حدثنِي أبِي عن يونس عن الحسنِ عن عمرِو بنِ تغلب قال قال رسول الله صلى اللَه عليه وسلم إِن من أشراط
الساعة أن يفشو المال ويكثر وتفشو التجارة ويظهر العلم ويبيع الرجل البيع فيقول لا
حتى أستأمر تاجر بنِي فلانٍ ويلتمس في الحي العظيمِ الكاتب فلا يوجد
4.
Sunan
Tirmizi>
Hadis
yang ditemukan dari petunjuk yang diperoleh pada Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z}
al-H{adi>s\ al-Nabawi> dengan
menggunakan lafal شرط, terdapat
dalam kitab Sunan Tirmizi> dengan 1 jalur sanad, yaitu:
أ.
حدثنا
محمود بن غيلان حدثنا النصر بن شميل حدثنا شعبة عن قتادة عن انس بن مالك أنه قال :
أحدثكم حديثا سمعته من رسول الله صلى الله عليه و سلم لا يحدثكم أحد بعدي أنه سمعه
من رسول الله صلى الله عليه و سلم قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إن من
أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل ويفشو الزنا وتشرب الخمر ويكثر النساء
ويقل الرجال حتى يكون لخمسين امرأة قيم واحد
5.
Sunan
Ibnu Ma>jah
Hadis
yang ditemukan pada Kitab Fitanun Bab Asyra>t}i al Sa>’ati
dengan menggunakan salah satu lafal hadis yaitu رفع, dan adapun
jalur hadis yang ditemukan adalah :
أ.
حدثنا
محمد بن بشار ومحمد بن المثنى قالا محمد بن جعفر حدثنا شعبة سمعت قتادة يحدث عن
أنس بن مالك قال ألا أحدثكم حديثا سمعته من رسول الله صلى الله عليه و سلم لا
يحدثكم به أحد بعدي سمعته منه إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل ويفشو
الزنا ويشرب الخمر ويذهب الرجال ويبقى النساء حتى يكون لخمسين امرأة قيم واحد
Hadis
selanjutnya ditemukan pada Kitab Fitanun Bab Z|iha>b al Qur’a>n
wa al ‘Ilmi masih menggunakan lafal yang sama. Adapun hadisnya yaitu:
ب.
حدثنا محمد بن عبد الله بن نمير حدثنا أبي ووكيع عن الأعمش عن شقيق عن عبد الله
قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم يكون بين يدي الساعة أيام . يرفع فيها
العلم وينزل فيها الجهل ويكثر فيها الهرج والهرج القتل.
6.
Musnad
Ah}mad Bin Hanbal
Kemudian
hadis yang ditemukan dalam kitab Musnad Ah}mad Bin H{ambal berdasarkan
petunjuk yang diperoleh pada Mu‘jam al-Mufahras li Alfa>z} al-H{adi>s\
al-Nabawi> dengan menggunakan lafal شرط,dan lafal رفع terdapat
10 jalur sanad, dan juga hadis yang diperoleh dari al Makta>bah al
Sya>milah, diluar dari petunjuk terdapat 10 jalur sanad.
Adapun hadisnya adalah sebagai berikut:
أ.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا وكيع ثنا الأعمش
عن أبي وائل قال كنت جالسا مع عبد الله وأبي موسى فقالا قال رسول الله صلى الله
عليه و سلم : ان بين يدي الساعة أياما ينزل فيها الجهل ويرفع فيها العلم ويكثر
فيها الهرج قال قلنا وما الهرج قال القتل
ب.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أبو النضر ثنا
الأشجعي عن سفيان عن الأعمش عن أبي وائل عن عبد الله وأبي موسى الأشعري قالا قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم : ان بين يدي الساعة أياما يرفع فيهن العلم وينزل
فيهن الجهل ويكثر فيهن الهرج قال والهرج القتل
ت.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا معاوية بن عمرو
ثنا زائدة عن الأعمش عن شقيق قال كنت جالسا مع عبد الله وأبي موسى وهما يتحدثان
فقالا قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : بين يدي الساعة أيام يرفع فيها العلم
وينزل فيهن الجهل ويظهر فيهن الهرج والهرج القتل
ث.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا محمد بن جعفر ثنا
شعبة عن واصل عن أبي وائل عن عبد الله قال وأحسبه رفعه إلى النبي صلى الله عليه و
سلم انه قال : بين يدي الساعة أيام الهرج أيام يزول فيها العلم ويظهر فيها الجهل
فقال أبو موسى الهرج بلسان الحبش القتل
ج.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا حسين بن علي عن
زائدة عن سليمان عن شقيق قال كنت مع عبد الله وأبي موسى وهما يتحدثان فذكرا عن
رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : قبل الساعة أيام يرفع فيها العلم وينزل فيها
الجهل ويكثر فيها الهرج قال قالا الهرج القتل
ح.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا يحيى عن بن عجلان
قال سمعت أبي يحدث عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : لا تقوم
الساعة حتى يقبض العلم ويظهر الجهل ويكثر الهرج قيل وما الهرج قال القتل
خ.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا هشيم أنا شعبة عن
قتادة عن أنس بن مالك يرفع الحديث قال : لا تقوم الساعة حتى يرفع العلم ويظهر
الجهل ويقل الرجال ويكثر النساء حتى يكون قيم خمسين امرأة رجل واحد
د.
حدثنا عبد الصمد ، حدثنِي أبِي ، حدثنا أبو
التياحِ ، حدثنا أنس بن مالك قال : قال رسول الله صلَى اللَه عليه وسلم : من أشراط
السّاعة ، أن يرفع العلم ، ويثبت الجهل ، وتشرب الخمور ، ويظهر الزِنا.
ذ.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا يزيد ثنا شعبة عن
قتادة عن أنس بن مالك قال لأحدثنكم بحديث لا يحدثكم به أحد بعدي سمعته من رسول
الله صلى الله عليه و سلم قال : إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل
ويشرب الخمر ويظهر الزنا ويقل الرجال ويكثر النساء حتى يكون قيم خمسين امرأة رجل
واحد
ر.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا عبد الملك بن
عمرو ثنا هشام يعني بن سنبر أبي عبد الله عن قتادة عن أنس قال لأحدثنكم بحديث لا
يحدثكموه أحد بعدي سمعته من رسول الله صلى الله عليه و سلم سمعت رسول الله صلى
الله عليه و سلم يقول : إن من أشراط الساعة أن يرفع العلم ويظهر الجهل ويشرب الخمر
ويظهر الزنا وتقل الرجال ويكثر النساء حتى يكون في الخمسين امرأة القيم الواحد
ز.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا بهز ثنا همام قال
أنا قتادة عن أنس أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال : إن من أشراط الساعة قال
همام وربما قال لا تقوم الساعة قال همام كلاهما قد سمعت حتى يرفع العلم ويظهر
الجهل وتشرب الخمر ويظهر الزنا ويقل الرجال ويكثر النساء حتى يكون لخمسين امرأة
القيم الواحد
س.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا محمد بن عبيد ثنا
الأعمش عن شقيق قال كان عبد الله وأبو موسى جالسين وهما يتذاكران الحديث فقال أبو
موسى قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : بين يدي الساعة أيام يرفع فيها العلم
وينزل فيها الجهل ويكثر فيها الهرج والهرج القتل
ش.
حدثنا عبد الله حدثني أبي ثنا أبو معاوية عن
الأعمش عن شقيق عن أبي موسى قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ان من ورائكم
أياما ينزل فيها الجهل ويرفع فيها العلم ويكثر فيها الهرج قالوا يا رسول الله وما
الهرج قال القتل
ص.
حدثنا أبو النضرِ ، حدثنا الأشجعِي ، عن سفيان
، عن الأعمش ، عن أبِي وائلٍ ، عن عبد الله ، وأبِي موسى الأشعرِي ، قالا : قال
رسول الله صلَى الله عليه وسلم : إن بين يديِ الساعة أياما ، يرفع فيهِن العلم ،
وينزِل فيهِن الجهل ، ويكثر فيهِن الهرج قال : والهرج : القتل
ض.
حدثنا معاوِية بن عَمرٍو ، حدثنا زائدة ، عنِ الأعمش
، عن شقيقٍ ، قال : كنْت جالسا مع عبد الله ، وأبِي موسى ، وهما يتحدثانِ ، فقالا
: قال رسول الله صلى اللَّه عليه وسلَم : بيْن يديِ الساعة أيَام يرفع فيها العلم
، ويَنزل فيهِن الجهل ، ويظهر فيهن الهرج والهرج : القتل.
ط.
حدثنا محمد بن جعفرٍ ، حدثنا شعبة ، ويزِيد بن
هارون ، أخبرنا شعبة ، قال : سمعت قتادة يحدث ، عن أنس بنِ مالِك قال : ألا أحدثكم
بحديث سمعته من رسول الله صلى اللّه عليه وسلم ، لا يحدّثكم أحد بعدي سمعه منه :
إِن من أشراط الساعة : أن يرفع العلم ، ويظهر الجهل ، ويفشو الزنا ، ويشرب الخمر ،
ويذهب الرّجال ، ويبقى النساء حتى يكون لخمسين امرأة قيم واحد .
ظ.
حدثنا هشيم ، قال : أخبرنا شعبة ، عن قتادة ،
عن أنس بنِ مالك ، يرفع الحديث ، قال : لا تقوم الساعة حتى يرفع العلم ، ويظهر
الجهل ، ويقل الرجال ، وتكثر النساء ، حتى يكون قيم خمسين امرأة رجل واحد
ع.
حدثنا حسين بن علِي ، عن زائدة ، عن سليمان ،
عن شقيقٍ ، قال : كنت مع عبد الله ، وأبِي موسى ، وهما يتحدثانِ ، فذكرا عن رسول
الله صلى اللَّه عليه وسلمَ ، قال : قبل الساعة أَيَام يرفع فيها العلم ، وينزِل
فيها الجهل ، ويكثر فيها الهرج ، قال : قالا : الهرج : القتل
غ.
حدثنا محمد بن جعفرٍ ، حدثنا شعبة ، قال : سمعت
قتادة ، يحدث عن أنس بنِ مالك ، قال : ألا أحدثكم حديثا سمعته من رسول الله صلى
اللَّه عليه وسلم ، لا يحدثكم أحد بعدي سمعه منه ؟ : إِن من أشراط الساعة أن يرفع
العلم ، ويظهر الجهل ، ويفشو الزّنا ، ويشرب الخمر ، ويذهب الرجال ، وتبقى النساء
، حتى يكون لخمسين امرأة قيّم واحد.
ف.
حدّثنا بهز ، حدّثنا همّام ، قال : أخْبرنا قتادة
، عن أنس ، أنّ رسول الله صلّى اللَّه عليه وسلّم قال : من أشراط السّاعة - قال
همّام : وربّما قال : لا تقوم الساعَة ، قال همام : كلاهما قد سمعت - حتى يرفع
العلم ، ويظهر الجهل ، وتشرب الخمر ، ويظهر الزِنا ، ويقلّ الرّجال ، ويكثر النّساء
، حتّى يكون لخمسين امرأة القيم الواحد.
Dalam
penelusuran ini, penulis memperkaya penelusuran tersebut dengan menggunakan
metode digital, baik dalam bentuk CD-ROM al-Kutub al-Tis‘ah, CD-ROM al-Maktabah
al-Sya>milah maupun CD-ROM dalam bentuk PDF sehingga ditemukan beberapa
hadis yang belum didapatkan melalui petunjuk sebelumnya, tetapi tetap merujuk
kepada kitab-kitab sumber.
D. I‘tibar
Setelah penulis melakukan
pengelompokan hadis berdasarkan kitab sumber, maka penulis menemukan hadis
dengan lafal
إِنَّ
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ ………………
Atau yang semakna dengannya,
terdapat dalam 6 kitab sumber, dengan jumlah jalur sanad yaitu 34. Adapun
rinciannya sebagai berikut:
1. S{ah}i>h} Bukha>ri>
: Pada bab Raf’i al ‘Ilm wa Dzuhu>r al Jahl (2
jalur), Bab Yaqillu al Rija>l wa Yaks\iru al Nisa>’ (1 jalur), Kita>b
al Isyrabah (1 jalur), Bab Is\m al Z{ina> (1 jalur), Bab Z|uhu>r al Fitan (1
jalur).
2. S{ah}i>h} Muslim : Pada bab Raf’u al ‘Ilma
wa Qubud}ih wa Z|uhu>r al Jahl wa al Fitan fi> A>khir al Zama>n
(4 jalur).
3. Sunan al Nasa>’i> : Terdapat 1 jalur sanad.
4. Sunan al tirmiz\i> :
Terdapat 1 jalur sanad.
5. Sunan Ibnu Ma>jah :
Pada bab Asyra>t}i al Sa>’ati (1 jalur), Bab Z|iha>b al
Qur’a>n wa al ‘Ilmi (1 jalur).
6. Musnad Ah}mad bin Hanbal : Terdapat
20 jalur sanad, dengan rincian, yang diperoleh berdasarkan petunjuk terdapat 10
jalur, dan diluar dari petunjuk terdapat 10 jalur.
Setelah dilakukan perincian
sebagaimana diatas, maka selanjutnya adalah melakukan i‘tibar.
Melalui i‘tibar dapat diketahui
dengan jelas, ada atau tidaknya periwayat yang berstatus Sya>hid
atau Muta>bi‘ selain
itu, melalui i‘tibar, juga dapat diketahui bahwa hadis yang menjadi
objek kajian tersebut adalah termasuk dalam kategori hadis Gari>b,
Masyhur atau Mutawa>tir.Seorang
ulama mesir mengungkapkan tentang urgensi I’tibar ialah untuk
mempertemukan satu sama lain agar Nampak persamaan, perbedaan agar
masing-masing diperlakukan sesuai keadaannya.
Adapun rinciannya adalah
sebagai berikut:
1. Dari kalangan sahabat:
أنس بن ماللك : Memiliki 18 riwayat hadis, yaitu:
a. 5 riwayat dalam S{ah}i>h}
Bukha>ri>.
b. 2 riwayat dalam S{ah}i>h}
Muslim.
c. 1 riwayat dalam Sunan al Tirmiz\i>.
d. 1 riwayat dalam Sunan Ibnu Ma>jah.
e. 9 riwayat dalam Musnad Ah}mad
Bin Hanbal.
أبو
هريرة : Memiliki
2 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Muslim.
b. 1 riwayat dalam Musnad Ah}mad Bin
Hanbal.
عبدالله و أبي موسي
: Memiliki
13 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Bukha>ri>.
b. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Muslim.
c. 1 riwayat dalam Sunan Ibnu Ma>jah.
d. 10 riwayat dalam Musnad Ah{mad
Bin Hanbal.
عمرو بن تغلب: Memiliki 1 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam Sunan al
Nasa>‘i>.
2. Dari kalangan setelah sahabat
أبي التياح: Memiliki 3 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Bukha>ri>.
b. 1 riwayat dalam S{ah}i>h{
Muslim.
c. 1 riwayat dalam Musnad Ah}mad bin
H{anbal.
قتادة: Memiliki 15 riwayat hadis, yaitu:
a. 4 riwayat dalam S{ah}i>h}
Bukha>ri>.
b. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Muslim.
c. 1 riwayat dalam sunan al Tirmiz\i>.
d. 1 riwayat dalam Sunan Ibnu Ma>jah.
e. 8 riwayat dalam Musnad Ah}mad Bin
H{anbal.
شقيق: Memiliki 7 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i<h{
Bukhari.
b. 1 riwayat dalam S{ah}i>h} Muslim.
c. 1 Riwayat dalam Sunan Ibnu Ma>jah.
d. 5 riwayat dalam Musnad Ah}mad Bin
H{anbal.
أبي وائل: Memiliki 3
riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i>h}
Muslim.
b. 2 riwayat dalam Musnad Ah}mad bin
Hanbal.
عبد الرحمن بن عوف: Memiliki 1
riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam S{ah}i>h} Muslim.
حسن: Memiliki 1 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam Sunan al
Nasa>‘i>.
سليمن: Memiliki 2 riwayat hadis, yaitu:
a. 2 riwayat dalam Musnad Ah{mad bin H{anbal.
ابن عجلان: Memiliki 1 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam Musnad Ah{mad bin
H{anbal.
واصل: Memiliki 1 riwayat hadis, yaitu:
a. 1 riwayat dalam Musnad Ah}mad bin
H{anbal.
Dari hasil penelitian diatas,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat
5 Sya>hid dalam hadis tersebut yaitu Anas Bin Ma>lik,
Abu> Hurai>rah, ‘Abdullah, Abu> Mu>sa, dan ‘Amru Bin Taglib. Dan Muta>bi‘
nya sejumlah 7, yaitu Abu> al T{ayyah}, Qata>dah, Syaqi>q, Abi>
Wa>’il, ‘Abdu al Rah}man Bin ‘Auf, H{asan, Ibnu ‘Ajla>n. Untuk lebih
jelasnya, maka diperlukan skema yang menjelaskan seluruh jalur sanad tersebut.
Berikut skemanya:
E. Naqd al Sanad
Yang dimaksudkan dengan studi
sanad hadis adalah mempelajari mata rantai para perawi yang ada dalam sanad
hadis. Yaitu dengan menitikberatkan pada mengetahui biografi, kuat dan lemahnya
hafalan serta penyebabnya, mengetahui apakah mata rantai sanad antara seorang
perawi dengan yang lain bersambung ataukah terputus, dengan mengetahui waktu
lahir dan wafat mereka dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan Jarh
wa al ta‘di>l.
Kaedah kesahihan hadis
memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi sebagai acuan untuk meneliti
kesahihan sanad hadis. Bahkan, dalam beberapa hal, kaedah kesahihan sanad hadis
terlihat terlihat lebih kritis dan hati-hati
daripada kaedah kritik ekstern dalam ilmu sejarah. Oleh karena itu, jika
kritik ekstern dalam ilmu sejarah dapat diakui sebagai metode yang ilmiah, maka
telah selayaknya kaedah kesahihan sanad hadis dapat dipakai sebagai metode
untuk penelitian sumber sejarah.
Unsur-unsur kaedah kesahihan
hadis ada tiga poin, yakni:
1. Sanad hadis yang bersangkutan harus
bersambung mulai dari mukharrij nya sampai kepada Nabi saw;
2. Seluruh periwayat dalam hadis itu
harus bersifat adil dan d{a>bit{;
3. Hadis itu (sanad dan matannya) harus
terhindar dari kejanggalan (syuz}uz}) dan cacat (illat). Bahkan, ketiga
butir itu dapat diurai menjadi tujuh butir, yakni lima butir berhubungan dengan
sanad dan dua butir berhubungan dengan matan, yakni:
a. Yang berhubungan dengan sanad adalah
sanad bersambung, periwayat bersifat adil, periwayat bersifat d}a>bit,
terhindar dari kejanggalan dan terhindar dari cacat.
b. Yang berhubungan dengan matan adalah
terhindar dari kejanggalan dan terhindar dari cacat.}
قال رسول الله صلّى اللَّه
عليه وسلّم : من أشراط السّاعة ، أن يرفع العلم ، ويثبت الجهل ، وتشرب الخمور ،
ويظْهر الزِّنا.
Jika merujuk pada hadis yang telah
dipaparkan di atas, maka hadis tersebut mempunyai 34 sanad. Namun sanad yang menjadi
obyek kajian adalah hadis yang terdapat dalam Musnad Ah}mad dengan
nama-nama periwayat sebagai berikut:
1). Ah{mad bin H{anbal
Ah}mad bin Muh}ammad ibn Hanbal al Syaiba>ni>
dilahirkan di Bagdag tepatnya dikota Maru/Merv, kota kelahiran sang ibu, pada
bulan Rabi‘ul awal tahun 164 H atau November 780 Masehi. Nama lengkapnya Ah}mad
ibn Muh}ammad ibn H{anbal ibn H{ilal ibn Asad ibn Idris ibn ‘Abdillah bin H{ayyan
ibn ‘Abdillah bin Anas ibn ‘Awf ibn Qasit ibn Mazin ibn Syaiban ibn Zulal ibn
Ismail ibn Ibrahim.Beliau
wafat pada bulan Rabi‘ul awal tahun 241 H, umurnya 77 tahun.Ah}mad
bin H{anbal belajar hadis diberbagai negara seperti Ku>fah, Bas{rah, Mekkah,
Madinah, Yaman, Sya>m dan Jazi>rah.Qutai>bah
berkata bahwa Ah}mad termasuk dalam Kiba>r al Ta>bi‘i>n.
Ada banyak
yang menjadi guru Ah}mad bin H{anbal, diantaranya adalah Ibra>him bin
Kha>lid al S{an‘ani>, Ibra>him bin Sa‘di al Zuhri>, Husai>n bin
‘A>li> al Ju‘fi>, Sulai>man bin Da>wud al Ha>syimi>, ‘Abdu
al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\, Abi> ‘A>mir ‘Abdu al Ma>lik bin
‘Amru, ‘Usman bin ‘Usman al Gat{afa>ni>, dan lain-lain.Sedangkan
ulama yang meriwayatkan darinya antara lain al-Bukha>ri>, Muslim, Abu>
Da>wud, ‘Ali> ibn al-Madi>ni>, , anak-anaknya seperti S{a>lih}
ibn Ah}mad ibn Muh}ammad, ‘Abdulla>h ibn Ah}mad ibn H{anbal, dan lain-lain.
Adapula murid yang juga tercatat sebagai gurunya misalnya Waki>‘ ibn
al-Jarra>h, Ibn Mahdi, ‘Abd al-Razza>q ibn Hamma>m, Qutai>bah ibn
Sa‘i>d, dan lain-lain.
Abu>
Bakar bin Abi> Da>wud berkata bahwa disebuah rabi>‘ah terdapat
dua orang yang tidak ada yang serupa dengannya pada zamannya yaitu tidak
ditemukan pada zaman Qata>dah yang serupa dengan Qata>dah, dan tidak
ditemukan pada zaman Ah}mad bin H{anbal yang serupa dengan Ah}mad bin Hanbal.
Keduanya Sudu>sai>ni.
Berkata
Abu> Zur‘ah al Z{a>ri>, bahwasanya Ah}mad bin H{anbal menghafal beribu-ribu
hadis.Dalam
kitab al Muqtarib fi> Baya>ni al Mud}tarib pada bab Ibra>him
bin T{ahma>n al Khurasa>ni> Abu> Sa‘i>d karangan Ah{mad bin
‘Umar bin Sa>lim, disebutkan bahwa Ah{mad bin H{anbal adalah orang yang
s\iqah dalam hadis.
Al-‘Ajli> menilainya s\iqah.
Serta dalam kitab al Mu>qiz{ah fi> ‘Ilm Mus}t}alah} al Hadi>s\, Ah}mad
bin H{anbal dikatakan sebagai seorang yang adil, disejajarkan dengan adilnya
imam Bukha>ri>, Abu> Z{ur‘ah dan yang lainnya.
‘Ubai>d al ‘Ijili> birkata bahwa ia tak menemukan seorang yang menyamai
keilmuan, ke faqih an, ke zuhud an, dan ke wara‘ an Ah}mad
bin H{anbal.
2).
‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\
Beliau
bernama lengkap ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris| bin Sa‘i>d bin
Z|akwa>n al Tami>mi> al ‘Anbari>.
Beliau wafat pada tahun 207 Hijriah.
Diantara
guru-guru ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\ adalah H{amma>d bin
Sala>mah, Rabi>‘ah bin Kals\um, Sali>m bin H{ayya>n, ‘Abdu al
Ma>lik bin Wali>d, ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d, Muh}ammad
bin Di>nar al T{ah}iyyi, Hamma>m bin Yah}ya, dan yang lainnya.
Sedangkan ulama‘ yang mengambil hadis darinya yaitu Ibra>him bin Ya‘qu>b,
Ah}mad bin Sa‘id al Da>rimi>, Ah}mad bin H{anbal, ‘Us\man bin
T{a>lu>t, Mah}mu>d bin Gai>la>n.
Didalam kitab al Ikma>l fi> Raf‘ al Irtiya>b, disebutkan juga
yang pernah mengambil hadis dari ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\ yaitu
Ibnu Lu’lu’, Abu> H{usai>n bin ‘Ali>, dan yang lainnya.
Ibnu
H{ibba>n berkata bahwa ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\ adalah s\iqah.
Sedangkan Abu> H{a>tim berkata bahwa beliau adalah terpercaya (S{adu>q
S{ali>h} al H{adi>s\).
Berdasarkan
pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa antara ‘Abdu al S{amad
bin ‘Abdu al Wa>ris seorang guru, dan Ah}mad ibn Muh}ammad ibn H{anbal ibn
H{ilal seorang murid, memungkinkan bagi keduanya bertemu. Disebabkan, jika
dilihat dari ketika Ah}mad lahir yaitu pada tahun 164 H, dan kemudian ‘Abdu al
S{amad wafat pada tahun 207, maka ketika Ah{mad menerima hadis ketika ia
berusia 16 tahun, yaitu pada tahun 180 H, maka kemungkinan mereka bertemu
adalah selama 27 tahun, yaitu sejak
tahun 180 H hingga tahun 207 H. Dan hal lain yang memperkuatnya adalah adanya
pertemuan antara kedua orang ini, sebagaimana dibuktikan dalam daftar murid
‘Abdu al S{amad salah satunya adalah Ah}mad ibn Muh}ammad ibn H{anbal, dan pada
daftar guru Ah}mad ibn Muh}ammad ibn H{anbal salah satunya adalah ‘Abdu al
S{amad. Dan diketahui juga bahwa negri semasa ‘Abdu al S{amad hidup yaitu
Bas{rah, dan diketahui Ah}mad ibn Muh}ammad ibn H{anbal salah satu tempat
beliau menuntut ilmu adalah Bas}rah. Maka bagi mereka, sangat memungkinkan
untuk bertemu.
3).
‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d
Ia
bernama lengkap ‘Àbdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d bin Z\\|akwa>n al Tai>miyyu
al ‘Anbariyyu.Beliau
wafat di Bas}rah pada bulan Muh}arram tahun 180 H.
Diantara
guru-guru ‘Abdu al Wa>ris\ bin
Sa‘i>d adalah Ish}aq bin Suwai>d al ‘Adawiyyi, Isma>‘il bin Umayyah, Bahz}un
bin H{aki>m, Sulai>man al Tai>miyyi, Abu> al Tayyah} Yaz}i>d
bin H{umai>d al Sunba‘iyyi, Abu> Ga>lib al Ba>hiliyyi, Ummu
Yu>nus binti Syadda>d, dan lainnya. Sedangkan yang berguru padanya adalah
Da>wud bin Mu‘az\ al Atakiyyi, Sufya>n al S|au>ri>, Syai>ba>n
bin al Farru>kh, ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris\, Yah}ya bin
Sa‘i>d al Qat}t}a>n, dan yang lainnya.
Abu>
‘Umar al Jarmiyyu berkata bahwa “Saya tidak melihat yang serupa dengan ke-Faqi>h-an
‘Abdu al Wa>ris\”. Z{ur‘ah berkata S\|iqah, Abu> H{a>tim
berkata S|iqah S{adu>q, al Nasa>‘i> berkata S|iqah S|abtun, berkata
Muh}ammad bin Sa‘di S|iqah H{ujjah.
Berdasarkan
penjelasan diatas, maka ketersambungan
sanad antara ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d dan ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al
Wa>ris jelas adanya. Sebab, ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris wafat
pada tahun 207 H, dan gurunya yaitu ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d wafat
pada tahun 180 H, maka kemungkinan besar mereka bertemu. Diperkirakan ‘Abdu al
S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris lahir pada saat ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d
berusia 30 tahun. Oleh karena itu, selisih meninggal antara ‘Abdu al S{amad bin
‘Abdu al Wa>ris dan ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d adalah 27 tahun. Dan
perlu ditekankan, bahwa ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d dan ‘Abdu al S{amad
bin ‘Abdu al Wa>ris adalah bapak dan anak. Jadi, hal ini sangat memungkinkan
bagi mereka untuk bertemu. Sebagaimana adanya periwayatan anak dari bapak (Riwa>yat
al Abna> ‘an al A<ba>).
Kemudian diperkuat bahwa dalam daftar murid
‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d salah satunya adalah ‘Abdu al S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris dan
demikian pula dalam daftar guru ‘Abdu al
S{amad bin ‘Abdu al Wa>ris salah satunya adalah ‘Abdu al Wa>ris\ bin Sa‘i>d. Dan,
tempat keduanya hidup adalah di Bas}rah, sehingga terjadinya pertemuan antara
keduanya bukanlah hal yang mustahil. Sebab, selain mereka adalah hubungan
antara anak dan bapak, juga selama hidup mereka terus bersama.